Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Thursday, 12 December 2019

Sedikit Saran Untuk Korban Asuransi


Sumber: http://buahpikiran.student.umm.ac.id/
Beberapa hari yang lalu saya mendapat kabar bahwa tante saya yang ikut prudential mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit. Menurut pengakuan beliau sekitar seperempat uangnya hilang. Tidak sedikit tentunya, sekitar puluhan juta lenyap di tangan asuransi. Selang beberapa hari istri kakak saya langsung kebakaran jenggot. Ditengarai ia juga memakai asuransi prudential dan takut menderita kerugian yang sama dengan tante.
Sebagai informasi, kedua orang tersebut panik dan bercerita kepada saya hanya karena saya juga pemegang polis asuransi prudential. Sepertinya mereka sama sekali tidak pernah melihat tulisan saya tentang finansial, jadi kepanikan mereka lebih kepada untuk menakut-nakuti saya terkait kerugian yang mereka derita. Lebih tepatnya bukan menakut-nakuti tapi mengambilkan sedikit pelajaran pahit dari pengalaman mereka untuk saya.
Setelah itu saya mencoba untuk menyadarkan mereka, dengan perhitungan matematik sesuai dengan polis yang mereka tandatangani. Untuk pembaca yang baru mengenal asuransi, perlu diketahui polis asuransi adalah perjanjian antara kita dan pihak asuransi. Seperti halnya kontrak pekerjaan. Semua hal yang anda setujui tersebut adalah hal yang akan berlaku selama masa kontrak.
Banyak yang tidak mengetahui ini, sepertinya memang sengaja untuk tidak diberitahu oleh agen asuransinya. Sehingga agen asuransi (khususnya prudential) akan serta-merta menjejalkan pengetahuan imbal hasil dari ilustrasi yang ia bawa. Dan percaya-tidak percaya, ilmu yang dijejalkan agen asuransi ini sama sekali menjadi salah ketika kondisi pasar sedang turun.
Terbayang bukan? Bagaimana berbunga-bunganya calon pemegang polis jika diberikan informasi imbal hasil yang sangat "WAH" tersebut. Dan asuransi tersebut dalam ilmu keuangan lebih tepat dengan nama unitlink. Sekali lagi untuk para pembaca yang baru tahu unitlink, singkatnya kita berasuransi sembari berinvestasi, jadi tetap dapat imbal hasil. Namun imbal hasil tersebut dibuat sedemikian menarik di kolom ilustrasi yang diberikan agen. Tujuannya? Ya jelas agar calon pemegang polis tertarik dan minat untuk berasuransi.
Saran saya jangan sekali-kali mempercayai secara keseluruhan apa yang dipresentasikan agen. Hasilnya jika mempercayai agen asuransi secara lebay, akan merasa menjadi korban penipuan seperti tante dan kakak saya. Padahal yang mereka terima ya memang yang sesuai di polis asuransi. Tidak ada yang menipu dan tidak ada yang tertipu. Hanya saja harga unitlink yang dimiliki tidak sesuai dengan ilustrasi yang diberikan agen asuransi. Dalam investasi prediksi harga yang salah adalah hal lumrah, yang tidak lumrah adalah tidak memberikan disclaimer bahwa ada kemungkinan pergerakan pasar tidak sesuai prediksi.
Misal seperti pada kasus kakak saya. Agen asuransi menyatakan dalam ilustrasinya, di tahun kelima ini uang yang ada dalam rekening investasi 8,8 juta sampai 10,9 juta. Dalam tabel ilustrasi terbagi menjadi 3 perkiraan yaitu : rendah, menengah, dan tinggi. Seperti halnya pasar, jika pasar reksadana lesu hingga pasar bergairah. Namun saat ini sudah 5 tahun membeli unit link hanya mendapat 8,2 juta. Alias prediksi sang agen meleset.

Lantas apa yang bisa dilakukan?

Terpenting adalah jangan sampai emosi lalu menutup asuransi yang dimiliki. Karena jika asuransi yang anda miliki langsung ditutup kerugian yang masih terbayang-bayang menjadi kenyataan. Jika anda tidak menutup, otomatis bayang-bayang kerugian tersebut masih belum terealisasi. Dan ada keuntungan lagi yang akan saya jelaskan di bawah.
Pun juga jangan hanya berpangku tangan dan tetap menganggap semua itu baik-baik saja. Hitung semua mekanisme pembayaran yang tertulis di polis. Di prudential mekanisme pembayaran asuransinya hanya 5 tahun. Dengan rincian: tahun pertama premi yang anda berikan full untuk asuransi, tahun kedua 60% untuk asuransi dan sisanya untuk investasi, tahun ketiga sampai kelima anda hanya membayar asuransi 15% sisanya untuk investasi. Dan keuntungan yang bisa anda ambil, saat tahun ke 6 hingga ke 15 anda sudah full untuk investasi.
Lantas setelah dihitung dan dijumlahkan, berarti uang investasi anda seharusnya senilai itu (premi dikurang persentase akumulasi asuransi). Jika uangnya menyusut berarti harga unit link anda memang sedang murah. Dari sini akan terlihat uang anda seharusnya berapa. Sekali lagi jangan termakan omongan agen asuransi yang menyatakan uang yang anda keluarkan akan kembali, jangan percaya HOAX seperti itu. Karena mustahil berasuransi tanpa biaya. Pasti ada sekian biaya yang dikeluarkan untuk asuransi.
Lalu setelah mengetahui uang anda yang sebenarnya silahkan lihat tren pasar unit link yang anda pegang. Caranya masukkan nama unitlink investasi anda di web prudential, lalu masukkan tanggal anda daftar di kolom tanggal awal dan isi tanggal akhirnya dengan tanggal saat ini. Sukur-sukur jika anda memiliki dokumen tanggal pembayaran premi tiap bulan, sehingga bisa dihitung harga rata-rata pembelian. Namun jika tidak ada data sama sekali lihat saja harga tertinggi dan terendahnya saja. Jika harga saat ini mendekati harga tertinggi langsung ambil, dengan catatan jangan diambil semua. Sisakan 3 juta. Cara melihat jumlah uang investasi yang anda miliki ada di jumlah investasi unit link yang tertulis di bawah laporan asuransi. Sebaiknya untuk keterangan lebih lanjut tanyakan hal ini kepada agen asuransi.
Kenapa harus sisa 3 juta? Kembali lagi ke polis yang anda miliki. Di dalam polis asuransi tercantum harus tersisa 3 juta dan pengambilan minimal 1 juta dan kelipatannya.

Keuntungannya apa jika dengan mekanisme ini?

Keuntungan pertama anda akan terhindarkan dari kerugian atas turunnya harga unit link. Karena anda sudah melihat harga dahulu sebelum mencairkan uang. Karena jika mencairkan saat harga rendah pasti akan rugi, karena anda membeli unitlink di harga mahal dan menjualnya di harga murah. Keuntungan kedua anda akan tetap mendapat manfaat asuransi meskipun hanya membayar 5 tahun di awal saja. Tentunya setelah mengambil harus tetap rutin membayar premi seperti biasa, lalu jika sudah lebih dari 3 juta diambil lagi. Sehingga anda tetap akan mendapat manfaat asuransi dan uang tetap bisa diinvestasikan di instrumen lain.
Ingat uang ini jangan digunakan untuk konsumsi, karena ada kemungkinan uang pertanggungan asuransi tidak sesuai dengan tarif rumah sakit pada tahun itu. Sehingga tetap harus memiliki uang jaga-jaga atau bisa di backup dengan BPJS. Dengan mekanisme penggantian anda dapat memakai BPJS, lalu kelasnya dinaikan. Selisih kenaikan tersebut dapat diklaimkan ke prudential.
Sekian tulisan untuk memberikan problem solving bagi anda yang merasa menjadi korban asuransi. Sebelum menjalankan saran yang saya berikan sebaiknya tanyakan dahulu ke agen asuransi anda. Dan saran ini sebetulnya hanya untuk anda yang sudah 5 tahun membayar premi prudential. Semoga dapat membantu.

22 comments:

  1. Iya sih sebelum ngikutin emng kita hrs baca" jg , kebetulan sy pernah ikut asuransi yg beds dan otomatis dipotong dana nya dr rek.tabungam..jadi ga kerasa.. Dan ketika th jatuh tempopun Allhamdduliilah lancar sj... Ini udh ke 3 x sy ikut asuransi yg sama.. Smg aman" saja

    ReplyDelete
  2. Dulu pernah sih ada agen Prudential nawarin asuransi, tapi karena tak ada duit sisa buat bayar akhirnya aku tolak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah entah, ini aku harus nanggapi kebetulan atau malah sayang. Kebetulan karena tidak terdaftar atau sayang karena tidak punya asuransi.

      Delete
  3. Saya belom mendaftar asuransi sih mas, tapi suami pake asuransi nonbpjs yang bayar preminya lumayan ugha, uda 500 rebu serang per bulannya

    Boleh aku pelajarin dulu deh, maklum klo ada apa apa dan ga tau tekniknya, suka agak panikan hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups betul bu, harus belajar dulu sebelum daftar. Jangan langsung ikut kata-kata agen.

      Delete
  4. maaf mau nanya. kalo prudential masih ada gak mas?

    ReplyDelete
  5. Betu sekali itu mas coro....saya juga sempat ngalamin tetapi beruntung ada saudara yang menjelaskannya jadi sedikit paham meski awalnya sudah enggan dengan Frudensial..

    Tetapi cari Ansuransi untuk cari bini baru di Indonesia sepertinya belum ada yaa mas.😂😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wadaw, kalau sampai ada kyk gitu pasti saya daftar mas. Bini lama aja belum dapet apalagi bini baru. 😭😭😭😭

      Delete
  6. Dari awal kalau dengar orang menawarkan asuransi saya langsung tutup kuping... Pakai yang jelas saja dari pemerintah macam BPJS...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups, dari pada berisiko lebih baik memang begitu. Yang penting sudah terdaftar asuransi.

      Delete
  7. Kami sempat juga nutup 1 asuransi ut anak karena kurang teliti membaca perjanjiannya. Pas gugling ternyata emang banyak yang komplen ttg asuransi tsb. Padahal dari bank besar lo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, wajib itu baca semua informasi (yang independen) sebelum mendaftar.

      Kok saya curiga AXA Mandiri ya. Hehehehe

      Frontal banget saya langsung nyebut nama.

      Delete
  8. Sampai skrg msih belum berani coba

    Maybe nabung lebih lama aja, terus invest nya ke properti aja hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang terpenting ada asuransi, entah bpjs atau asuransi lain. Karena investasi tanpa asuransi memang bisa berisiko tinggi.

      Delete
  9. aku masih ga ngerti kenapa asuransi dianggab berinvestasi ama sebagian org. aku punya asuransi, suami jg ada. tapi buat kami berdua, asuransi yg kami beli itu, tujuannya proteksi, bukan investasi.. unit linknya ada, tp bukan itu yg kami cari. sengaja wkt itu cari yg UP nya gede, premi jg gede sih, tp gpp. krn semua itu untuk bekal anak2 kalo nanti kami orangtuanya kenapa2. dr sekarang aku hrs menjamin anak2 ga bakal kekurangan apapun kalo sampe ortunya ga ada. mereka bisa hidup sampe sekolah selesai dr UP nya. itu tujuanku dan suami punya asuransi. perlindungan aja.

    kalo mau asuransi sih, ttp aku lbh suka main di saham, reksadana, obligasi , forex ato emas. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups betul, masih sedikit orang indonesia yang rela membayar asuransi dengan pola pikir yang bu fanny ungkapkan. Banyak yang belum rela untuk menjadi variable cost menjadi fix cost.

      Delete
    2. Nah ini sih sebenarnya, pola pikir orang2 masih menganggap asuransi itu investasi n mengharapkan dananya pasti berkembang. Yg pure investasi (reksadana, saham, dll) aja ada naik turunnya, apalagi asuransi yg dananya diawal pasti udah dipotong buat premi dulu. Tp ga murni salah pemegang polis juga sih, agen asuransi skrng2 banyaknya emank jualannya mengedepankan invstasi nya bukan proteksinya.

      Delete
    3. Yups bener mbak, ada agen asuransi yang salah dalam mempresentasikan produknya. Sehingga persepsi yang ditangkap pemegang polis salah.

      Delete
  10. Nah pentingnya cari info dlu sblm asal ikut asurnasi atau tergiur dg sales yg menawarkan berbagai keuntungan. Ibuku juga ikut prudential bang, buat jaga2..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups betul, nanti salesnya yang salah bicara malah merasa menjadi korban seperti kasus kakak dan tante saya.

      Delete