Hotel Kaya
Tempat Nongkrong Swissbell |
Ini adalah kali pertamanya saya perjalanan dinas berdasarkan pekerjaan sehari-hari,karena sebelum-sebelumnya saya pernah ikut pelatihan menulis sejarah menginap di hotel juga namun bukan karena pekerjaan harian. Tapi ini kali kedua menginap di hotel mewah dengan berbagai alat aneh yang menurut saya tidak diperlukan penghuni hotel biasa. Serentetan alat aneh seperti hairdryer, brankas, hingga kulkas mini ada di dalam kamar. Bagi saya yang awam ini sepertinya sangat tidak dibutuhkan. Mungkin karena tidak ada saja di rumah, jadi saya merasa hal mewah ini tidak seharusnya ada di hotel.
Jadi ceritanya saya mendapat kesempatan jalan dinas ke Makassar, tidak hanya sekedar makan dan bersantai di hotel Swissbel saja. Melainkan untuk mencocokkan data yang dimiliki Universitas dengan data dari kementerian. Bagi saya yang jarang-jarang menginap di hotel ini, urusan seperti ini sesungguhnya adalah hal mewah. Kapan lagi bisa melakukan perjalanan, tidur di hotel mewah dan dapat diklaim membantu negara dalam menyerap anggaran belanja.
Rasanya menjadi kewajaran bagi setiap pegawai dalam melakukan perjalanan dinas, namun tidak untuk saya. Sekali lagi hanya karena ini kali pertama saja. Pertama kali menginap di hotel yang buka cabang dimana-mana, pertama kali menginap di hotel yang menghadap langsung ke pantai. Dan pertama kali melihat toilet diterjemahkan dalam bahasa inggris sebagai rest room. Sangat terkejut dan terheran-heran bukan karena abang pernah kesana, tapi karena arti yang saya pahami rest room ini adalah tempat istirahat. Sejenis rest area tapi hanya dalam skala kecil. Namun hotel tempatnya orang kaya ini mengartikan berbeda. Entah pengertian idiom bahasa inggris saya yang lemah atau memang orang kaya bebas dalam menentukan frasa.
Orang kaya memang ada-ada saja dalam membuat sesuatu. Seperti salah satu sudut hotel ini, yang menyediakan tempat nongkrong asik dengan view langsung ke pulau reklamasi. Sangat munafik rasanya jika merasa enak melongok langsung ke pulau reklamasi. Sedianya keindahan pantai kan harusnya lepas tak berujung, ataupun keindahannya bisa terlihat jika memang terhalang pulau alami. Bukan pulau buatan yang sudah kita ketahui banyak ekosistem alam yang rusak.
Gemerlap Malam dari Atas Rooftop |
Selain melihat yang aneh-aneh saya juga berkesempatan naik ke rooftop hotel yang bernama The Sky. Mulai saya kuliah rasanya ingin naik ke rooftop dan memandang kota dari ketinggian. Alhamdulilah baru kesampaian sekarang. Meskipun agak terlambat tapi cita-cita saya sudah terpenuhi. Pun juga tidak sesuai harapan, karena harapan saya memandang kota Malang dari ketinggian tapi terkabulnya memandang kota Makassar dari ketinggian. Tidak apalah yang penting rooftop.
Dari ketinggian ini saya dapat melihat hiruk pikuk kota, sekaligus dapat memandang pelabuhan Nusantara dari atas. Aktivitas naik turun barang dan juga garangnya KRI Frans Kaisepo yang kebetulan sandar juga menyita perhatian saya. Namun sayangnya rooftop ini menjual mayoritas minum-minuman beralkohol. Jadi saya agak bingung untuk memilih dan memilah yang halal dan yang haram. Tapi tetap saya memesan kopi non alkohol untuk menemani saya melihat malam di atas ketinggian Makassar.
Mimpi Sederhanaku |
Satu hal lagi impian saya yang terwujud di sini. Yaitu berenang di kolam yang berhadapan langsung dengan pantai. Seperti orang-orang yang di Instagram. Di sini tanpa pikir panjang saya pun menyewa celana renang untuk mewujudkan cita-cita saya. Tentunya setelah pekerjaan selesai. Memalukan memang, saya beberapa kali gagal berenang di hotel karena malu. Kebanyakan saya menginap di hotel karena ada undangan forum. Sepertinya memalukan jika saya bertemu peserta forum lain saat berenang. Namun hal itu saya tepiskan demi keinginan saya berenang di kolam pinggir pantai.
Mungkin untuk mewujudkan kemauan harus ada pengorbanan dan keberuntungan. Jika ada keberuntungan namun kita enggan untuk berkorban, bisa jadi keberuntungan tersebut melewati kita begitu saja. Lebih mirip seperti peluang untuk berkenalan dengan wanita cantik. Jika kita ragu-ragu dalam mengulurkan tangan dan mengajaknya berkenalan, maka wanita cantik itu akan melewati kita begitu saja tanpa sempat bersalaman.
Wkwkwkwk, saya kok ketawa ngakak ya mas baca postingan ini.
ReplyDeleteGak papa mas, buat pengalaman. Berdoa aja biar banyak-banyak dinas, jadi bisa nyobain semua kolam renang.
Amiiiinnn, semoga aja bisa berenang ala teman-teman saya di instagram. Heuheuheu
DeleteSepakat, untuk mewujudkan kemauan perlu ada pengorbanan dan 'sedikit' faktor keberuntungan. Kalau saya sendiri mengartikan keberuntungan itu adalah kasih sayang dan perkenan dari Yang KUASA.
ReplyDeleteBtw, selamat datang di kota Makassar, kota para daeng dengan keindahan pantainya yang sekarang sudah mulai ditutupi dengan pulau reklamasi.
Sepakat. Itu kenapa juga ya losari jadi ketutup pulau buatan. Sayang gak bisa liat sunrise sambil makan pisang epe
Delete