Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Saturday, 4 January 2025

Ijin Belajar Namun Belajar Online


Logo Universitas Terbuka.MP4


Sejak Oktober kemarin saya sudah mengajukan tugas belajar dan tidak bekerja seperti biasanya. Tugas belajar adalah mekanisme studi pegawai negeri yang diijinkan meninggalkan tempat kerja, alias tidak bekerja. Hal ini saya ambil karena tidak ada opsi lain untuk mendapatkan pengakuan kemampuan otak saya saat ini. Sebetulnya ada mekanisme lain, dengan belajar sembari bekerja yang biasa disebut ijin belajar. Namun kementerian tempat saya bekerja saat ini sudah menerapkan aturan baru, yang intinya selamat belajar tunjangan yang diterima terpotong 40%. Meskipun saya studi sambal bekerja, tetap terpotong 40%. Sehingga rasanya lebih baik tidak bekerja dan pulang ke Malang, itung-itung dapat memotong ongkos kontrakan.

Karena sebelumnya juga sudah sempat mengajukan ijin belajar, namun regulasi di tempat kerja terasa memberatkan. Selain cara kuliahnya yang juga disamakan dengan mahasiswa biasa. Mengurus administrasi ijin belajar juga tidak semudah perkiraan saya, sehingga lebih baik saya studi di Universitas Terbuka, sembari menikmati hidup dan belajar sebisanya. Pengalaman baru bagi saya untuk dapat belajar di Universitas Terbuka. Akademiknya terbilang dibuat sesederhana mungkin, agar yang niat belajar tetap dapat mengikuti modul yang diberikan.
Pertengahan tahun 2024 sepertinya saya mulai mencari cara bagaimana untuk dapat kuliah di Universitas Terbuka. Ternyata cukup mudah, hanya mendaftar secara daring dan melampirkan ijazah dan daftar nilai saat berkuliah D3. Karena saya alih jenjang, jadi persyaratan ini dibutuhkan. Setelah melampirkan ijazah dan daftar nilai, ada beberapa mata kuliah yang diakui. Meskipun tidak banyak, namun saya tidak mempermasalahkannya.
Setelah itu saya diarahkan untuk memilih mata kuliah yang akan diambil dalam semester tersebut. Di sinilah tagihan SPP akan keluar. Dengan menghitung jumlah SKS dan ongkos kirim modul fisik yang dikirimkan, maka muncullah jumlah tagihan yang harus dibayar. Meskipun buku tersebut dikirim ke Manokwari, angka yang dibayar cukup murah. Sekitar dua juta rupiah. Namun jika dikirim ke pulau jawa, bisa mendapat harga lebih murah lagi sampai satu jutaan. Maka dari itu mungkin bisa menggunakan trik dikirim ke jawa saja dulu bukunya, nanti dikirim dengan jastip ke luar pulau jawa. Agar mendapat diskon ongkos kirim yang lumayan.
Setelah menunggu beberapa bulan, maka mulailah masa kuliah. Kemarin masa kuliah dimulai bulan Oktober hingga Desember. Saya memilih kuliah dengan jenis tutorial online, dalam tiga bulan ada 8 pertemuan seminggu sekali. Jadi seperti modul belajar online yang diberikan waktu dalam menyelesaikan modul beserta tugasnya. Dalam sekali pertemuan kita diberikan materi diskusi dan sesekali diberikan tugas. Selain itu juga kita diberikan semacam kuis dengan 5-10 pertanyaan.
Belakangan saya mengetahui bahwa selain tutorial online juga ada cara belajar lain, tidak diwajibkan membuka materi secara online namun diberikan tugas dan wajib mengumpulkan dalam waktu yang sudah ditentukan. Bedanya hanya tidak ada materi pengantar dan tidak ada diskusi yang dapat kita baca. Hanya mendapat pertanyaan untuk tugas dan mahasiswa dapat mencari jawabannya di buku modul yang sudah dikirim sebelumnya.
Yang paling berkesan adalah cara ujiannya. Ujian dibagi menjadi 3 cara, pertama ujian tatap muka dengan mengisi pilihan ganda di lembar jawaban dengan pensil 2B, kedua ujian online dengan mengisi pilihan ganda di computer, ketiga dengan mengunduh tugas dan wajib dikumpulkan 6 jam setelah jam mengunduh tugas tersebut. Ini yang membuat saya terkesan dengan manajemen Universitas Terbuka. Seakan memberikan kebebasan untuk belajar, namun tetap dengan tahap pengujian. Dan Ujian ini dilakukan di seluruh Indonesia. Keteraturan ini yang membuat saya takjub, apalagi dengan adanya mekanisme pindah tempat ujian yang seakan memberikan keleluasaan.
Mungkin Universitas Terbuka ini memang mendesain kurikulum yang sangat fleksibel, dengan ujian yang tertata sedemikian rupa. Namun meski fleksibel saya juga cukup kalang kabut dalam mengikuti tutorial online. Ada buku tebal yang harus rampung saya sesap, dan ada tumpukan tugas yang harus selesai tepat waktu.

0 comments:

Post a Comment