Simalakama BTS meal
Simalakama BTS meal (sumber: CNBC Indonesia) |
Kemarin hari rabu rame beredar foto produk mcD yang berkolaborasi dengan BTS. Mulai dari foto selfie dengan produk burger sampai video review dadakan oleh mereka yang membeli karena takut ketinggalan. Istilah inggrisnya fear of missing out. Karena takut ketinggalan terjadi ledakan pembeli yang luar biasa. Beredar banyak foto dan video para driver ojek online yang antri di gerai badut tersebut. Bahkan ada video yang mendokumentasikan bentrok sesama driver. Ada keringat ojek jaket hijau di setiap bungkus ungu yang dimakan para ARMY sebutan untuk fans BTS.
Lucunya teman saya yang gak begitu tahu BTS juga membelinya. Lagi-lagi karena FOMO. Takut ketinggalan trend makan McD x BTS. Tradisi FOMO nan kapitalis ini sudah membabi buta rupanya. Padahal juga dalam iklan promosinya McD tidak menyebutkan tenggat penjualan. Saya kira -setelah melihat berbagai tayangan ramainya McD- produk ini sengaja dijual sehari saja, sehingga lumrah untuk fansnya berjuang mati-matian untuk membelinya. Tapi ternyata memang murni takut ketinggalan tren saja. Dari pihak McD juga tidak ada niat untuk membuatnya limited dengan membatasi hari penjualan misalnya.
Di balik huru-hara ini tentunya ada sisi positifnya, yaitu adanya pergerakan roda perekonomian. Fans BTS membeli lewat ojek online. Sudah ada dua organisasi di sini yang mendapat bayaran, ojek online dan McD. Jika di-breakdown lagi ojek online berisi mitra GO-JEK dan McD berisi pegawai resto. Alhasil banyak keluarga yang bisa makan dari adanya inisiatif makanan yang di-branding. Sangat menarik memang inisiatif ini dan sambutan dari para ARMY yang kita ketahui sangat militan dalam mendukung movement dari grup penyanyi itu.
Namun sehari setelah event ngantri berjamaah itu, muncul berbagai berita tak mengenakkan. Di tengah musim pandemi ini memang menggerakkan roda ekonomi bagai buah simalakama. Pilih ekonomi akan berdampak pada penyebaran virus. Apalagi jika antusiasme warga seperti kemarin. Antrian panjang dan kumpulan masa di setiap outlet McD terlihat jelas mengular dan berdesak-desakan. Pemkot setempat mengambil inisiatif menyegel gerai McD yang terpantau melakukan pengumpulan masa.
Mungkin hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan yang tak berkesudahan. Sebetulnya repot juga posisi pengusaha. Saya yakin mereka berinisiatif gila begini hanya untuk bertahan ditengah badai pandemi. Tidak ada keinginan untuk melawan negara ataupun membunuh sebagian populasi manusia untuk kemudian menguasai dunia dengan kejahatan. Namun jika diterus-teruskan bisa jadi kita akan seperti india, yang kemarin pemulihan ekonominya langsung tinggi dan angka kasus covid aktifnya juga tinggi.
Sebaiknya setiap pihak yang terlibat lebih bijak dalam melakukan sesuatu, mulai dari sesuatu yang besar -sebesar yang dikerjakan McD yang berani mengeluarkan BTS meal- hingga sesuatu yang kecil -sekecil memesan BTS meal dari aplikasi gojek-. Toh McD masih menjualnya sampai sebulan kedepan. Masih banyak waktu untuk menunggu. Tak ada ruginya menunggu situasi terkendali.
0 comments:
Post a Comment