Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Sunday, 21 June 2020

Malas Nulis dan Serangkaian Evaluasinya


Hadiah event glam
Hadiah wikimedia GLAM


Akhir-akhir ini saya susah untuk menulis, bukan karena sibuk. Tapi gairah untuk menulis sudah hilang. Entah mengapa setiap saya membuka google docs (piranti untuk menulis) pasti ada saja ujian yang menghadang. Entah kerjaan yang tiba-tiba datang dari bos, atau sesuatu yang seakan diciptakan oleh semesta untuk menggagalkan niat menulis saya. Yang jelas seketika itu juga gairah untuk menuangkan isi kepala kedalam tulisan sudah musnah. Mungkin ini sebuah alasan yang melatarbelakangi saya sama sekali tidak merangkai kata untuk sebuah konten di blog yang saya miliki ini.

Awal sebuah kemalasan tersebut bermula dari adanya kompetisi di GLAM (anak cabangnya wikimedia). Bukannya menyalahkan kompetisi tersebut, tapi sekedar memaparkan hasil penelusuran selama ini. Seketika saat itu fokus saya beralih kepada tugas untuk menulis ulang scan dokumen yang diberikan oleh GLAM. Demi sebuah hadiah untuk mengikuti acara yang diperuntukkan para wikipediawan seluruh indonesia. Tapi ya seperti yang kita ketahui, saya yang memiliki karakter sangat susah berkompetisi tidak memenangkan hadiah utamanya. Namun alhamdulilahnya panitia penyelenggara masih berbaik hati mengirimkan hadiah hiburan, yaitu sebuah kaos, totebag, pin dan stiker ala anak wikimedia.

Setelah kompetisi tersebut berakhir. Alih-alih saya memfokuskan diri kembali ke rutinitas nulis, saya malah keasyikan bermain sosial media hingga lupa waktu. Mungkin ini yang harus menjadi evaluasi habis-habisan. Setidaknya harus mendisiplinkan diri untuk terus menulis. Meskipun tidak ada hadiah dari tulisan tersebut, seorang pemilik blog setidaknya harus bertanggungjawab kepada perencanaan blog yang selama ini sudah dipikirkan.

Sampai-sampai saat saya membuka blogger.com saya terperangah dengan tampilan dashboard yang sama sekali berubah. Semenjak saya tidak menulis entah berapa hari yang lalu. Awal saya membuka dashboard blogger saat menulis panduan pendaftaran. Ya itu sebetulnya adalah konten panduan saja, demi mendulang pengunjung yang bertambah. Tapi lumayan juga hasilnya, menghasilkan puluhan ribu pengunjung dalam dua hari. Setelahnya (apalagi saat pendaftaran tutup) pasti akan kembali normal kembali alias tidak ada yang mengunjungi blog saya.

Jujur saat kerja di rumah saya malah banyak membuang waktu untuk hal yang sama sekali tidak berguna, seperti menghubungi lagi mantan saya. Ujungnya hubungan tidak berangsur baik malah pesan saya hanya dibaca begitu saja tanpa tanggapan. Mungkin karena adanya putus cinta itu kali ya? Yang membuat saya enggan untuk memeras otak untuk serangkaian kata yang enak dibaca. Selain karena enggan memberikan kontribusi saya juga akhirnya enggan membaca. Beberapa buku masih belum ada yang saya baca selama kurang lebih 3 bulan ini.

Sangat tidak produktif memang, dan akhirnya saya berinisiatif untuk asal menulis saja. Curhat kesana kemari tanpa memikirkan alur tulisan yang akhirnya jadilah tulisan ini. Kata orang-orang yang sudah rutin menulis sih, cara seperti ini yang akan berhasil untuk membuka blok pikiran. Ya harapan saya semoga setelah ini tetap bisa mencurahkan pikiran dengan untaian kata yang dapat terpintal dari rangkaian huruf. Inisiatif ini apakah efektif?

Sangat relatif sebenarnya.

Tapi ini saya sudah ada berbagai ide untuk membuat sebuah tulisan. Entah nanti dapat dipublikasikan di blog ini atau di kompasiana. Yang penting sekarang ini saya omong coro dulu, setelah ini saya melanjutkan membaca buku dan berakhir dengan produktifitas yang kembali mengalir deras.

Mohon doanya ya.

5 comments:

  1. stay safe and stay healthy ya kak :D

    ReplyDelete
  2. Keren postingannya! pembahasannya menarik sekali..

    ReplyDelete
  3. Ngomong-ngomong soal menulis, saya prihatin dengan para penulis pemula di platform daring yang membanggakan peringkat hanya karena paling sering dibaca. Akibatnya mereka jadi tinggi hati dan anti kritik. Sampai mengorganisir kelompok untuk bully siapa saja yang mengkritik karya mereka...
    Pernah jadi korban kaum beginian sih, bully berakhir ketika saya marahin balik dan tantang semuanya untuk ketemu di Balai Pustaka atau Graha Literasi Perpusnas RI...

    ReplyDelete
  4. Insya Allah akan terbuka lagi mas. Mungkin kemaren masalahnya memang bertumpuk. WFH sendiri menimbulkan tekanan yang tidak terlihat tapi terasa. Saya sendiri mengalami menjadi sangat tidak produktif selama WFH, padahal ide banyak tapi entah kenapa otak seperti jadi mandeg.

    Barulah setelah kegiatan mulai normal kembali, gairah menulis itu ada dan caranya sama seperti si mas, mulai dari nulis yang aneh-aneh.. sekedar pemanasan, dan sekarang Alhamdulillah sudah kembali normal dan bersemangat.

    We are just human dan kadang butuh istirahat...

    Saya malah tidak pernah ikut lomba blog apa-apa mas... maklum newbie..

    ReplyDelete
  5. Memang malas nulis dialami semua orang ya sepertinya, saya juga gitu ada aja saat dimana rajin nulis dan ada juga saat dimana malas banget nulis.

    ReplyDelete