Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Thursday, 25 July 2019

Cara Membantu Negara dengan Berinvestasi


Investasi aman untuk masa depan
Rupiah (credit by: IG @natural.avocation)
"Lebih baik investasi di deposito bank, bunganya tepat (tidak naik turun). Dari pada investasi di instrumen lain. Banyak yang dipertimbangkan mulai pengelolaan risiko hingga pertumbuhan ekonomi".

Setidaknya itu yang sering saya dengar ketika berdiskusi dengan seseorang terkait instrumen investasi. Memang tidak sepenuhnya salah, karena memang berinvestasi harus siap dengan risiko sebelum tergiur dengan manfaatnya.
Namun tahukah anda? ada lho pilihan investasi yang dikelola negara. Kalau waktu kuliah dulu dosen mata kuliah Keuangan Negara saya menyebutnya dengan SUN alias Surat Utang Negara. Namanya juga pelajaran kuliah ya, pasti tidak lepas dari teori keuangan negara, dengan serentetan manfaat atau pembiayaan yang seperti diacuhkan saat seorang investor membelinya. Sebetulnya seorang investor sah-sah saja untuk mengacuhkan untuk pembiayaan apa. Toh prinsip investasi yang diperlukan hanya untung berapa dan dikembalikan kapan.
Bila berbicara sebagai investor dan investasi yang dikelola negara, sepertinya kamu akan tertarik untuk berbincang mengenai sukuk ritel. Entah kepanjangannya apa, yang jelas sukuk ritel ini merupakan surat utang yang diterbitkan negara dan nilai investasinya hanya satu juta rupiah. Mekanisme investasi ini adalah kita memberikan utang kepada negara dengan bunga yang dijamin lebih besar dari deposito.
"Lha terus itu nanti kembalinya kapan?".
Santai dulu, setiap penawaran sukuk ritel nanti dijelaskan mekanismenya, pemerintah itu mau utang berapa tahun lalu kita dapat bunga berapa pasti dijelaskan di sana. Penjelasannya bisa tanya ke mbah Google atau mitra distribusi seperti bank BUMN atau fintech. Di sana akan dijelaskan. negara mau pinjam berapa, kapan mulai pinjamnya dan kapan mau mengembalikan. Kalau memang kesulitan biasanya penawaran surat utang ini akan dimasukkan koran lengkap dengan penjelasan atau narahubungnya.
Atau bisa kepoin di sosial medianya DJPPR Kementerian keuangan. Bisa melihat-lihat informasinya di Facebook, twitter, instagram ataupun youtube. Meskipun penjelasannya terkesan kaku tapi di media tersebut anda bisa mempelajari karakter produk investasi yang ditawarkan. Biasanya mereka menjelaskan secara rinci dengan berlembar-lembar penjelasan, atau juga biasanya dengan materi infografis yang tidak membuat bosan.
Untuk melihat selisih bunganya dengan deposito kita bisa cari tulisan spread di poster penjelasan tersebut. Spread ini maksutnya adalah selisih kenaikan antara BI rate dan bunga yang akan anda terima. Selain itu juga ada jaminan uang anda akan dikembalikan tepat waktu. Karena ini yang berhutang negara, bukan teman kos anda yang janji bayar besok ternyata tahun depan masih belum bayar. Jadi dapat dikatakan aman jika anda mempunyai rencana kedepannya uang ini akan digunakan.
Jika mau berdiskusi lebih mendalam tentang uang anda akan digunakan untuk apa, bisa juga anda baca dalam penjelasannya. Yang jelas uang anda akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan negara. Mungkin untuk menambah gengsi, anda bisa mempelajari lebih mendalam. Agar ada kesan anda sudah membantu negara dengan berinvestasi di sukuk ritel ini.
Pasti jiwa nasionalisme anda akan terpupuk dengan berinvestasi. Selain itu bila anda mendapat kupon (atau bunga dalam bahasa awamnya) tidak berarti anda mendapat dosa riba. Karena khusus untuk sukuk ritel ini sudah berlabel halal MUI alias secara syariat sudah bukan riba. Jadi dari penjelasan singkat saya ini dapat disimpulkan bahwa membantu negara itu mudah. Cukup pindahkan tabungan nikahmu dari deposito ke surat utang negara. Minim risiko dan juga mendapat keuntungan lebih besar dari deposito. Bagaimana? Apa kamu sudah tertarik?

4 comments:

  1. Wah, baru tau ternyata investasi bisa bantu negara.. terimakasih artikelnya sangat bermanfaat. ��☺️

    ReplyDelete
  2. Baru tahu tentang ini: "untuk sukuk ritel ini sudah berlabel halal MUI alias secara syariat sudah bukan riba" ... wah, masih harus belajar banyak lagi sayah.

    Terima kasih sudah share dan sudah mampir ke blog saya. Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, untuk sukuk ritel memang sudah sesuai syariah. Kalau yang belum sesuai syariah ada yang menyebutnya ORI atau kode2 lain.

      Terimakasih atas kunjungannya.

      Delete