Balapan Baru dan Terbarukan
Dalam pagelaran MotoGP akhir-akhir ini saya sangat jarang
melihat langsung saat race
berlangsung. Paling-paling melihat di Youtube atau Dailymotion setelah balapan
tersebut usai. Terakhir menonton secara live
ketika balapan seri Qatar. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya saat melihatnya di kafe 312, pada awal sebelum balapan berlangsung ada sebuah sesi yang
sangat aneh, seperti flash lap race
namun dengan motor berwarna hijau bertulisakan Enel.
Usut punya usut ternyata sesi tersebut adalah sesi flash riding Electric MotoGP, sedikit pengetahuan hasil saya menjelajah
mesin pencari Google, Electric MotoGP ini adalah ajang balapan motor namun
dengan kendaraan berbasis pada elektrik. Jadi dapat disimpulkan balapan ini
kedepannya akan seperti Eprix yang beberapa bulan lalu saya tulis. Seperti layaknya
mesin moge sekelas MotoGP, dengan ukuran silinder 600 cc dan kecepatan maksimal
220 Km/Jam. Perbedaannya hanya jika MotoGP menggunakan bahan bakar namun E
MotoGP ini memakai batery. Kurang lebih dapat disetarakan dengan ajang Eprix
sih.
Seperti Eprix kesan pertama yang muncul di otak saya pasti
suaranya, sangat mirip dengan suara tamiya. Mulus, lembut, tak berkenalpot, dan
ramah lingkungan tentunya. Rupanya E MotoGP ini akan di laksanakan tahun depan,
dengan 4 tim independen awal. Termasuk Tech 3 akan mengikuti kejuaran
internasional ini. Rupanya hal ini akan menjadi inovasi bagus dalam dunia
kejuaraan motor, dengan kerjasama antar Enel (sebagai pelopor balapan electric)
dan Dorna (pelopor balapan roda dua).
Mungkin kedepannya balapan dengan menggunakan bahan
bakar perlahan-lahan akan punah tak bersisa. Bagaimana tidak dengan inovasi
balapan batery seperti ini tentunya
dunia akan menyoroti lebih seru, ketimbang balapan yang secara tidak langsung
sudah mendapat justifikasi tidak
ramah lingkungan. Se go-green apapun
bahan bakar minyak tetap tak dapat diperbarui, agaknya akan lebih seru jika
balapan yang sekedar untuk berolahraga tersebut diganti dengan elektrik. KUTANDAI KAU EMOTOGP DI TAHUN DEPAN, CAMKAN
ITU!
0 comments:
Post a Comment