Minum Kopi Syphone di Kedai 132
Baru minggu kemarin saya mencoba untuk memanjakan lidah dengan minum kopi single origin yang enak. Sekalian untuk melihat race perdana moto gp, setelah tutup toko saya sempatkan mlipir tipis ke cafe yang berada tidak jauh dari rumah. Namanya kedai 132. Beralamatkan di Jl. Sumedang Cepokomulyo Kepanjen.
Kedai ini saya kunjungi karena terbilang masih baru, selain itu menurut informasi, di kedai ini menjual kopi dengan teknik seduh syphone. Teknik ini terbilang unik bagi saya yang masih awam dalam menyeduh. Karena menggunakan kombinasi ilmu kimia dan ilmu kopi (hallah).
Sumber: @maqless_huda_al_mahfudz |
Seperti di foto yang dilampirkan, alat seduhnya terdiri dari dua kaca. Air yang akan digunakan untuk menyeduh ditaruh di kaca bawah. Diantara kedua kaca tersebut ada penghubung terbuat dari kaca, nah kaca ini yang berfungsi sebagai jalan. Secara sembrono-nya jika air sudah mendidih akan langsung naik ke atas melalui sedotan kaca, jika sudah lewat spirtus pemanas dimatikan dan air akan turun dengan sendirinya.
Sengaja saya singkat karena artikel kali ini bukan untuk menjelaskan hal itu, tapi menjelaskan rasa yang dihasilkan. Rasa yang dihasilkan dari cara menyeduh seperti itu ternyata tergolong unik. Saat itu saya memesan kopi mandailing, biasanya mandailing akan mengeluarkan taste acid yang berlebih jika di tubruk, v60 drip ataupun vietnam drip. Tapi jika diseduh dengan syphone malah lebih kuat rasa pahitnya sebagai rasa body kopi.
Kebetulan juga baristanya tergolong humble. Jadi saya memiliki banyak waktu untuk sharing tentang urusan kopi dan khazanah perkopian di Kepanjen. Urusan perkopian bukan hanya tentang jenis kopi saja, sampai sharing tentang rosting, cara mengoperasionalkan alat seduh untuk mengeluarkan citarasa yang diinginkan sampai pada harga alat yang dipajang di Kedai 132 tempatnya bekerja.
Memang kopi bukan tentang pahitnya kehidupan yang terwakili, tapi kopi tentang kehangatan yang terfasilitasi.
0 comments:
Post a Comment