Offroad Sejenak Bersama Trea
Pertengahan bulan ini kayaknya waktu beristirahat. Yang biasanya sudah menjadi kegiatan rutin untuk berlarian muter-muter dengan motor kesayangan yang sudah saya jenang abangi dan bernama Trea. Kini sepertinya harus diakhiri, kegiatan rutinan tersebut harus berakhir dengan bergantinya profesi. Dari dahulu pergantian profesi seperti ini seakan harus ada space tersendiri untuk berlibur.
Sewaktu di Makassar ikut Footprint projectnya Google saya
menyempatkan untuk jalan-jalan dahulu ke Tana Toraja. Setelah itu saya pulang
ke Jawa dan mendapatkan peralihan profesi sekitar 1 bulan sudah ada lowongan
yang siap saya isi. Lain cerita ketika saya gak mengisi space tersebut dengan liburan, pasti akan sulit mendapat pekerjaan
pengganti. Pada waktu bekerja di Balikpapan saya memilih untuk mengakhiri karir
lebih cepat dan tidak ada planning buat
liburan kecuali liburan pada akhir bulan Oktober ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Hal tersebut berujung pada kerjaan saya yang nihil selama 3 bulan, seakan ada
sial yang terbuang saat berlibur. Setelah liburan berakhir ada kerjaan untuk
menulis dan menghitung pajak secara freelance.
Nah untuk mengurangi kesialan tersebut saya pada kali ini
berinisiatif untuk jalan-jalan ke pantai Malang Selatan. Tepatnya ke Pantai Ungapan,
karena ada event eksebisi ski air dan
lomba perahu naga. Namun tak hanya itu yang menjadi tujuan saya mengunjungi
pantai yang memiliki muara sungai yang langsung bertemu dengan laut ini. Tapi hal
beberapa hal telah melatarbelakangi kunjungan saya kesini, salah duanya yaitu
adanya banyak event yang bertempat tidak jauh dari tempat ini dan juga alasan klasik
seperti kekurangan bahan untuk menulis.
Tak hanya melihat berbagai eksebisi yang sangat memilukan
karena hanya melihat sang bupati bermain ski air. Di liburan kali ini saya
menjajal Trea bermain lumpur di sepanjang jalan Kondang Merak. Karena saya
ingin menembus hutan berdua saja dengan Trea. Inginnya menembus dari Kondang Merak
langsung keluar ke Kondang Iwak, namun apadanya karena minimnya pengetahuan dan
penunjuk jalan akhirnya tetap keluar di Kecamatan Bantur namun tetap dengan track offroad. Sangat keren rasanya
seperti melakukan hal yang sewaktu kuliah saya lakukan. Mungkin kapan-kapan bias
di coba lagi.
0 comments:
Post a Comment