Romantisme Perjalanan dengan Si Pitung Episode 3
Perjalananpun saya lanjutkan, singkat kata sampailah saya di sidoarjo.
Sangking semangatnya saya pun mulai bertanya lokasi alamat yang akan saya tuju.
Disini muncul hal unik, kan alamat teman saya ini di cemeng bakalan. Ini nih
yang membuat keunikan tersendiri, cemeng dengan pengucapan e-nya seperti
“enggan” dalam bahasa indonesia berarti hitam (bahasa kromo). Tapi beda lagi
jika huruf e keduanya di baca seperti huruf e pada kata “era” akan berarti anak
kucing. Pada waktu itu saya mulai dengan pedenya bertanya dengan kalimat yang
bermakna anak kucing. Bapak-bapak yang saya tanyain clingak clinguk kayak tidak
mengenal tempat tersebut. Dan saya pun mencecar bapak-bapak ini dengan
pertanyaan lanjutan. “ini sidoarjo kan
pak?”, “lho belum mas, sidoarjo masih 3 kiloan lagi”.
Dan saya pun berterimakasih dan nyeludur. Sekitar 7 kilo saya pun mulai
mencari korabn untuk saya berikan pertanyaan seperti halnya pandji pada acara
tv jadul. Saya menemukan penjajah gado-gado dan sayapun mulai mengajukan
pertanyaan perihal lokasi desa tersebut. Dan bapak tersebut tidak tahu
pertanyaan keduapun saya luncurkan. Dan benar ini memang sidoarjo, tapi kok gak
ngerti? Terbesit penyebutan nama cemeng tadi di otak saya. Saya mencoba
mengganti pengucapannya dan memang benar yang saya rasakan sejak awal saya
salah ucap nama desa tersebut.
Memasuki sidoarjo mulai terasa hiruk pikuk kota besar yang glamour dan
keras. Kanan kiri ada mall yang megah dan mewah di samping mall tersebut ada
kuli angkut, tukang becak dan pekerja rendahan lainnya yang berperawakan lusuh.
Terlepas dari kedua hal tersebut si pitung rupanya enjoy di ajak city tour
dengan saya. Sepanjang ini hanya ada satu trouble di pandaan yang sudah saya
ceritakan diatas. Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan jauh sampailah saya
di rumah teman saya yang bernama pak wahyudi.
Planning awal saya setelah dari sini saya bergeser
ke surabaya menginap di asrama putra kalsel untuk menemui mamat kawan kuliah
dulu. Setelah beberapa jam di rumah pak yudi saya pun mulai nge-chat mamat. Dan sialnya dia bilang masih
di kantor, “ah matilah sudah aku di tengah kota ini” jerit hati saya yang mulai
linglung lagi karna balasan dari kawan saya satu ini. setelah menunggu beberapa
menit, teman saya tadi bilang sudah di kantor pajak wonokromo saya di suruh kesana.
Dan benar saja kata pak yudi dari rumahnya ke wonokromo itu kira2 30 menit
sudah sampai. Dengan kapasitas kecepatan yang dimiliki sipitung tentunya.
Setelah 30 menit perjalanan sayapun sampai di pintu air jagir yang menjadi
lokasi pilihan untuk bertemu dengan teman saya. Setelah menunggu beberapa
mennit teman saya pun mulai sayup-sayup terlihat. Seperti halnya sebuah tokoh
pahlawan di adegan film zorro, bedanya kalo zorro naik kuda tapi temen saya
naik motor. Lalu teman saya langsung mengajak saya ke asrama kalsel yang
terletak tidak jauh dari pintu air tersebut. Dengan bernafas lega saya pun
berucap alhamdulilah.
0 comments:
Post a Comment