Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Friday, 25 August 2017

Karnaval 17an


Sumber: wargakepanjen.com
Hai hai reader.... lama saya gak ngisi blog. Kali ini saya mau nulis (lagi) karnaval 17an yang setiap agustus di selenggarakan di area malang raya. Mungkin tidak hanya malang raya saja ya yang menyelenggarakan acara sejenis. Namun bagi warga ibukota pasti hal ini masih terbilang cukup unik.
Di malang raya setiap bulan agustus di selenggarakan pawai untuk memperingati bulan kemerdekaan tersebut. Bukan hanya karnaval tingkat kota atau kabupaten saja yang menyelenggarakan, melainkan karnaval diselenggarakan sampai tingkat desa. Di malang raya termasuk tradisi yang wajar jika tiap kampung kosong saat karnaval terselenggara. Tak lain karna warga kampung pada nimbrung ngeliat karnaval yang diarak beramai ramai di jalan desa, kecamatan atau ibukota.
Dulu malah ada semacam safari untuk menonton acara ini. selama bulan agustus para warga malang raya beramai-ramai menuju tempat dimana terselenggaranya karnaval. Gak cuman antar desa namun juga antar kecamatan. Kalo sekarang mah boro-boro buat safari kayak gitu, karnaval dikampung sendiri aja masih jarang yang nonton. Jadi pada sepi dah tuh tontonannya, ya tau sendirilah anak sekarang pada sibuk sama smarthonenya sendiri-sendiri. Namun semenjak ada smartphone mulai bermunculan tuh yang namanya komunitas online dan ikut berpawai juga.
Saya jadi inget masa dulu pas saya masih sekolah (sebelum kuliah) tontonan kayak gini tuh ruame banget. Sampek jadi ladangnya tukang copet, sangking banyaknya para penonton. Dulu karnaval 17an ramenya naudzubilah sampek tukang es bisa bolak-balik buat ngambil stok gara-gara laris manis. Para penonton dulu jarang banget yang foto-foto sama orang yang pawai, lah kalo sekarang ada yang bagus dikit cepret, ada yang unik dikit cepret ada yang serem dikit cepret. Hadeh kebanyakan cepret lah pokoknya.
Terlepas dari plus minusnya karnaval tersebut masih asik kok untuk dinikmatin sama keluarga atau sama pacar. Ataupun dinikmatin sendiri buat yang solo traveler tetep seru, karna di karnaval ini para pembaca bisa melihat keanekaragaman budaya. Mulai dari kekayaan budaya peserta pawai yang pasti di presentasikan juga keanekaragaman budaya dari sang penonton. Tapi tetep himbauan untuk keep clean pada setiap kunjungan harus di terapkan.

Karna secara tidak sadar para penonton pasti buang sampah sembarangan di jalan yang dilalui pawai. Kalo para pembaca menjadi pengunjung jangan tiru mereka, tetep buang sampah pada tempatnya dan biarkan mereka meniru anda. See you....

0 comments:

Post a Comment