Sumber Maron Dulu dan Sekarang
Akhir-akhir
ini saya sering melihat total viewer dan jumlahnya sangat mengejutkan yaitu
9670 (saat tulisan ini di post) dengan total penayangan terbanyak sumber maron.
Hal ini membuat saya penasaran, kenapa judul atau entri ini yang menjadi entri
penayangan terbanyak, kemarin tepatnya
tanggal 29 mei 2015 saya menyempatkan diri untuk sekedar ngopi ke warkop yang
ada di dalam wana wisat sumber maron.
Dari
daerah parkiran sudah jelas sumber maron berbeda dengan dulu, yang hanya ada 3
perkiran. Namun, sekarang disini sudah ada 3 parkiran mobil. Padahal dahulu
tidak ada parkiran mobil sama sekali. Jika ada pengunjung yang berkunjung
dengan menggunakan mobil. Maka terpaksa mobilnya harus diparkir didepan bakso
sumber maron.
Jika
kita masuk lebih dalam disamping sumberpun kini sudah ada penjual kaos
bertuliskan sumber maron.mungkin tempat wisata ini sudah sangat booming. Jadi tidak mengherankan jika
warga sekitar sudah berani memasarkan oleh-oleh berupa kaos disini. Selain
penjual kaos disini juga melai bermunculan warung kopi di kiri kanan jalan
menuju air terjun. Dulu hanya ada 2 warung kopi yang ada disamping kolam
penampungan air sumber maron. Lebih masuk kedalam lagi semakin banyak perubahan
yang cukup fantastis. Dulu jalan menuju air terjun masih becek bertanah dan
tidak terururus namun sekarang lebih tertata rapi entah hal ini karna saking
sering dilewati pengunjung atau memang ada pihak yang merapikan jalan ini.
Dulu
untuk melewati sungai ini harus menyebrang tanpa ada jembatan. Namun hal itu
sudah sirna untuk pengunjung yang berkunjung hari ini. Sudah diakomodir dengan
adanya jembatan menuju sebrang sungai sebelum air terjun. Jembatan banbu
dibawahpun sudah berubah menjadi cor yang lebih aman dari pada dahulu yang
masih berupa jembatan bambu khas pedesaan yang rapuh namun memiliki nilai yang
beda.
Semua
bagian atau fasilitas yang dahulunya tidak adapun sekarang ada, seperti
persewaan ban dan perahu pancal. Selain fasilitas unsur yang menambah kemanisan
sumber maron punmulai ada. Sebut saja ikan hias yang dilepas liar kan di sumber
ini. Mungkin next time bisa menjadi
objek wisata snorkeling air tawar misalnya J . semakin banyknya perubahan
atau kemajuan di sumber maron ini sangat membanggakan sekaligus membawa dampak
negativ tentunya. Namun saya untuk hari ini tidak dapat menemukan sisi negativ
dari perubahan tersebut.
Entah
dibalik perubahan ini disebabkan adanya pengelola atau tidak. Sangat
disayangkan jika tidak ada pengelola di tempat wisata ini. Karna semakin
banyaknya perubahan dikhawatirkan adanya pengganggu pemandandangan yang biasa
disebut sampah. Dan menurut kabar dari penjual kopi pada hari libur pengunjung
harus membayar tiket masuk hal ini bisa sebagai ongkos bagi pengelola untuk
membersihkan wana wisata ini sehingga nyaman dan layak untuk dikunjungi.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete