Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Saturday, 2 May 2015

Sumber Maron Dulu dan Sekarang


Akhir-akhir ini saya sering melihat total viewer dan jumlahnya sangat mengejutkan yaitu 9670 (saat tulisan ini di post) dengan total penayangan terbanyak sumber maron. Hal ini membuat saya penasaran, kenapa judul atau entri ini yang menjadi entri penayangan terbanyak,  kemarin tepatnya tanggal 29 mei 2015 saya menyempatkan diri untuk sekedar ngopi ke warkop yang ada di dalam wana wisat sumber maron.
Dari daerah parkiran sudah jelas sumber maron berbeda dengan dulu, yang hanya ada 3 perkiran. Namun, sekarang disini sudah ada 3 parkiran mobil. Padahal dahulu tidak ada parkiran mobil sama sekali. Jika ada pengunjung yang berkunjung dengan menggunakan mobil. Maka terpaksa mobilnya harus diparkir didepan bakso sumber maron.
Jika kita masuk lebih dalam disamping sumberpun kini sudah ada penjual kaos bertuliskan sumber maron.mungkin tempat wisata ini sudah sangat booming. Jadi tidak mengherankan jika warga sekitar sudah berani memasarkan oleh-oleh berupa kaos disini. Selain penjual kaos disini juga melai bermunculan warung kopi di kiri kanan jalan menuju air terjun. Dulu hanya ada 2 warung kopi yang ada disamping kolam penampungan air sumber maron. Lebih masuk kedalam lagi semakin banyak perubahan yang cukup fantastis. Dulu jalan menuju air terjun masih becek bertanah dan tidak terururus namun sekarang lebih tertata rapi entah hal ini karna saking sering dilewati pengunjung atau memang ada pihak yang merapikan jalan ini.
Dulu untuk melewati sungai ini harus menyebrang tanpa ada jembatan. Namun hal itu sudah sirna untuk pengunjung yang berkunjung hari ini. Sudah diakomodir dengan adanya jembatan menuju sebrang sungai sebelum air terjun. Jembatan banbu dibawahpun sudah berubah menjadi cor yang lebih aman dari pada dahulu yang masih berupa jembatan bambu khas pedesaan yang rapuh namun memiliki nilai yang beda.
Semua bagian atau fasilitas yang dahulunya tidak adapun sekarang ada, seperti persewaan ban dan perahu pancal. Selain fasilitas unsur yang menambah kemanisan sumber maron punmulai ada. Sebut saja ikan hias yang dilepas liar kan di sumber ini. Mungkin next time bisa menjadi objek wisata snorkeling air tawar misalnya J . semakin banyknya perubahan atau kemajuan di sumber maron ini sangat membanggakan sekaligus membawa dampak negativ tentunya. Namun saya untuk hari ini tidak dapat menemukan sisi negativ dari perubahan tersebut.

Entah dibalik perubahan ini disebabkan adanya pengelola atau tidak. Sangat disayangkan jika tidak ada pengelola di tempat wisata ini. Karna semakin banyaknya perubahan dikhawatirkan adanya pengganggu pemandandangan yang biasa disebut sampah. Dan menurut kabar dari penjual kopi pada hari libur pengunjung harus membayar tiket masuk hal ini bisa sebagai ongkos bagi pengelola untuk membersihkan wana wisata ini sehingga nyaman dan layak untuk dikunjungi.
Anda Bisa bandingkan beberapa gambar ini dengan gambar pada tulisan saya yang sebelumnya:




1 comment: