Coro merupakan bahasa jawa dari kecoak, omong coro bermakna omongan ngelantur tapi dapat dinyatakan jujur. Maka ketenangan serupa apa lagi yang dicari di dunia yang fana ini selain kejujuran. Tulisan berikut merupakan contoh dari omong coro.

Search This Blog

Translate

About Me

My photo
Hi, saya pungkas nurrohman yang mencoba dewasa dengan jalan-jalan

Thursday, 24 April 2014

Ronde Jajanan Traditional in Java


Ya ronde merupakan jajanan khas masyarakat jawa. Yang saat ini mulai punah dengan hadirnya beragam variasi makanan yang muali masuk dalam selera masyarakat pribumi yang mulai modern.  Pada malam ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam mencicipi makanan yang pernah saya cicipi sekitar 10 tahun yang lalu.
Malam ini di depan rumah sakit bhayangkara tulungagung saya menemukan makanan yang namanya sangat familiar di dengar yaitu ronde. Ronde merupakan salah satu varian makanan kuno yang mulai jarang di temui di kota besar. Seperti kota tempat kelahiran saya yaitu malang, penjaja ronde sangat jarang di temui. Mungkin di kota malang memang bukan tempat kelahiran ronde atau mungkin juga adanya berbagai macam makanan yang dapat di jajakan membuat para penjaja camilan enggan untuk menjajakan makanan kuno yang satu ini.
Penjual ronde dengan ciri khas memakai lampu iblik atau cempluk (dalam bahasa jawa) dan juga memakai gerobak yang mirip seperti penjual bakso, membuat rasa penasaran saya untuk mencicipi makanan  yang jarang di temui di kota malang ini. Di temani dengan redupnya lampu iblik dan asap yang keluar dari kompor yang memasak air jahe saya mulai menyantap ronde. Perpaduan rasa kacang, jenang sum-sum dan tepung kanji yang di bentuk kotak dengan disiram air jahe rasanya sama persis dengan malam 10 tahun yang lalu. Ketika saya di belikan ronde oleh bapak di alun-alun nganjuk. Oke kita balik dengan ronde , ronde dengan kemasan yang masih kuno dengan mangkuk kecil dibawahnya di beri piring kecil untuk mempermudah penikmat ronde dalam memegang mangkuk. Semangkuk ronde ini cukup murah yaitu Rp.3000 pada tahun 2014.Sekian tulisan saya tentang jajanan yang pernah saya nikmati di tulungagung.

2 comments:

  1. wah terjangkau sekali ya, jadi kangen makan ronde dan sekoteng juga nih :D

    ReplyDelete